Luka Negeriku


Luka Negeriku

Suara jeritan na’as terdengar bergemuru
Dengan sekuat hati dan raga kami menerima ini
Banjir pada pipi mungil ini tak bisa berhenti

Ketika orang yang disayang hilang dari pelupuk mata
Air laut tumpah menghempas semua yang ada
Bak air yang sengaja menerpa ruah dengan mengerikan

Laut marah, menunjukkan kehebatannya
Angin memberontak, menerbangkan semua menjadi debu
Bumi gelisah, dengan goncangannya
Dan langit murka, menurunkan apa saja yang ia miliki
Tiada lagi ketenangan jiwa, semua sudah porak poranda

Apa yang harus kami lakukan Ya Tuhan…
Tanah itu melahap orang yang kami sayang,
 tiada ampun lagi
Mata memandang bumi pertiwi kacau balau penuh dengan bangkai
Tiada tempat berlindung bagi kami, 
selain perlindunganmu Ya Tuhan
Kini kami hanya memilikimu, 
setelah yang berharga dari kami hilang untuk selamanya
Tolong selamatkan bumi pertiwiku, tempat dimana aku dilahirkan
Menjadi sebuah negeri yang aman dan damai


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedai Kopi di Gang Modin

Panggil Saja Aku TEGAR