Opini


Dilema SBMPTN 2k19

Pendidikan di Indonesia saat ini sudah melaju pesat mengikuti arus perkembangan zaman. Berbagai media dikembangkan untuk memacu pemerataan media pendidikan diberbagai daerah, khususnya daerah terpencil. Segala sesuatu membutuhkan proses dengan jangka waktu yang berbeda, begitupun dengan pendidikan. Saat ini, banyak program pertukaran guru untuk study mengajar di wilayah terpencil, seperti Papua. Proses pertukaran pelajar ke luar negeri juga semakin diburu pelajar tanah air saat ini. berbagai beasiswa untuk belajar diluar negeri membuat semangat generasi muda untuk mengembangkan skill-nya berlomba-lomba mendapatkan beasiswa itu. Berbagai pemerataan sedang diupayakan pemerintah seputar dunia pendidikan, seperti PIP (Program Indonesia Pintar) dan BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang berhak menerima bantuan tersebut. Dengan adanya bantuan itu, diharapkan pelajar Indonesia dapat meneruskan pendidikan tanpa adanya beban biaya.
Saat ini rana pendidikan Indonesia sedang dibuat dilema oleh adanya tes untuk bisa nmendaftar PTN. Berbeda dengan tahun lalu, tes SBMPTN itu sebagai penentu masuk PTN yang dipilih berdasarkan nilai yang didapat dari hasil ujian tulis berbasis kertas. Pada tahun 2019 ini, dikeluarkan sistem baru yang dinamai UTBK (Ujian Tulis Berbagis Komputer), yang mulai dilaksanakan pada 13 April 2019 lalu. Setiap hasil UTBK dapat dilihat 10 hari setelah pelaksanaan UTBK masing-masing. Hasil dari UTBK ini yang akan dibuat untuk mendaftarkan diri saat pembukaan jalur SBMPTN pada 10 – 24 Juni 2019, dan pengumumannya tanggal 09 Juli 2019. Sejauh ini kami menganggap nilai UTBK adalah cerminan kemampuan setiap siswa yang mengikutinya. Keamanan saat pelaksanaan ujian ini juga sangat berbeda dengan ujian lainnya. Semua benda yang berbau logam, bahkan anting dan cincin juga harus di lepas saat mamasuki ruangan. Kertas coretan untuk menghitung pun harus ditinggal diam di dalam ruangan. Masuk membawa semua persyaran, dan keluar tanpa membawa apapun.
Bisa dibilang angkatan yang lulus tahun 2019 ini adalah angkatan pertama yang menggunakan system UTBK, atau bisa dibilang sebagai kelinci percobaan. Kenapa demikian? Tidak ada akun resmi yang memuat bagaimana pengelompokan nilai UTBK yang akan digunakan untuk mendaftar SBMPTN 2019. Apakah itu nilai dalam presentase atau rata-rata dari keseluruhan nilai. Selain itu,  Banyak saya temui di beberapa akun Instagram yang tiba-tiba ramai dikunjungi ketika membuat try out gratis maupun berbayar untuk persiapan SBMPTN 2019 serta melakukan rasionalisasi. Rasionalisasi dibutuhkan untuk mengetahui sampai mana nilai UTBK itu dapat masuk kedalam range PTN yang nantinya akan dipilih. Sebenarnya dilema ini diciptakan oleh masing-masing peserta UTBK itu sendiri. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya sistem ini ada, mereka menjadi sulit untuk mengetahui nilai mana yang akan dijadikan sebagai penentu masuk PTN impiannya. PTN kategori A seperti ITB, UI, UGM, UNAIR tetntunya memiliki range tersendiri disetiap prodinya. Entah itu ramai peminat ataupun sepi peminat, menurut saya PTN dengan grade A akan selalu diburu oleh pelajar masa kini. Bukan tidak mungkin, pejuang PTN dengan nilai tinggi gagal masuk PTN kategori A, dan mungkin pejuang PTN dengan nilai pas-pasan bisa lolos pada PTN kategori A.
            Banyak akun yang memberikan rasionalisasi gratis kepada para pejuang SBMPTN 2019. Karena banyaknya akun rasionalisasi, muncullah rasa dilema yang dirasakan para pejuang PTN tersebut. Perasaan bimbang pasti melanda setiap pejuang PTN, karena sulit menentukan akan merasionalisasikan nilainya kemana. Akhirnya, mereka yang merasa dilema dan tidak memiliki pengetahuan tentang range PTN untuk pendaftaran SBMPTN 2019, mengikuti semua rasionalisasi yang ada, karena takut tidak lolos SBMPTN 2019. Beberapa akun rasionalisasi juga memberikan bantuan kepada peserta UTBK untuk memahami peluang disetiap PTN yang nantinya akan dipilih beserta daya tampungnya. Para pejuang SBMPTN juga tidak boleh bermalas-malasan untuk terus menggali informasi tentang seleksi masuk PTN 2019.
            Jika memang ditahun ini sistem UTBK berjalan dengan lancar, mungkin sistem ini akan terus dipakai sebagai ajang tes masung PTN favorit dai tahun ke tahun. Semoga akan ada situs resmi yang menunjukkan kualifikasi nilai yang nantinya akan digunakan saat pendaftaran SBMPTN selanjutnya. Dilema ini mungkin akan menjadi penunda keyakinan kami untuk masuk PTN favorit, tapi itu bukan menjadi penghambat kami untuk terus menggali informasi agar kami dapat masuk PTN yang kami impikan, yang sudah kami usahakan sejak 12 tahun yang lalu untuk tetap terus belajar dengan giat agar menjadi penerus bangsa yang berpendidikan dan memiliki moral tinggi. Semoga dilema ini hanya terjadi pada tahun ini, dan tidak untuk adik kelas kami nantinya. Karena, pasti mereka memiliki tantangan pendidikan sendiri di tahun mereka lulus nantinya. Dilema ini harus dihadapi dengan optimis yang nantinya menjadi kekuatan kami mengahadapi dunia yang sebenarnya, untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih maju dan lebih baik. Salam Pendidikan!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Luka Negeriku

Kedai Kopi di Gang Modin

Panggil Saja Aku TEGAR