Postingan

Perhatian Rasulullah Kepada Petugas Masjid

-Dari Novel Betapa Rasulullah Merindukanmu, karya Abdillah F. Hasan- "Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukannya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. Al-Maaidah [5]: 48) ... Masjid adalah tempat ibadah yang dimuliakan sekaligus tempat untuk membangun kekuatan umat. Saat Rasulullah SAW., hijrah ke Madinah, yang beliau lakukan pertama-tama adalah membangun sebuah masjid-yang kemudian dikenal dengan nama Masjid Nabawi. ... Selain sebagai tempat sholat, masjid tersebut juga menjadi sarana dakwah secara umum. Rasulullah SAW., begitu perhatian terhadap perkembangan masjid, bahkan beliau juga memberi perhatian khusus kepada mereka yang menjadi petugas kebersihan tempat suci itu. ... Suatu hari ketika Rasulullah SAW., ke pemakaman, beliau melihat sebuah kuburan baru. Beliau bertanya kepada para sahabat, "Kuburan siapa ini, wahai Para Sahabat?" Mereka yang hadir disitu menjawab, ...

Kedai Kopi di Gang Modin

"Jangan Lupa Tetap Santuy Hari Ini Meskipun Banyak Tugas, Akan Tetapi Masih Banyak Penyemangat Lainnya Dong." Sebuah warung atau biasanya disebut kedai kopi yang berada di Gg. Modin No.28 Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Kota SBY, Jawa Timur 60237, merupakan tempat nongkrong anak muda yang cocok untuk dijadikan tempat mengerjakan tugas para mahasiswa UINSA (Universitas Islam Negeri Sunnan Ampel Surabaya) dan kebanyakan pemuda pemudi lainnya. Namanya adalah KOPI IN. Selain tempatnya yang nyaman, jaringan WIFI yang disediakan cukup memadahi kebutuhan internet para pengunjung kedai. Banyak mahasiswa yang bercengkramah, mengerjakan tugas, dan berkumpul bertama teman-temannya, bahkan ada juga yang hanya membeli 1 minuman dan menggunakan WIFI-nya berjam-jam, hehehe.  Bagi kalian yang tinggal di daerah Wonocolo atau sekitarnya, wajib bagi kalian untuk mampir dan sejenak merebahkan diri di Kedai Kopi In. Harga makanan dan minuman di sini cukup di kantong mahasiswa kare...

Panggil Saja Aku TEGAR

"Pejamkan Mata dan Bersyukur Dengan Apapun Keadaan Kita Saat Ini, Tuhan Masih Memberi Kita Kehidupan Yang Harus Kita Jalani Apapun Rintangan dan Halangannya." ... stretttt,, strett,,, uhukk,, uhukk,, rasa sakit yang teramat membekas di hati pemuda ini. Seorang anak muda dengan kesehariannya berjualan gorengan dan merawat adiknya yang masih bayi. Panggil saja Tegar, nama yang diberikan mediang ayahnya ini sangat cocok utuk seorang anak yang gigih dan selalu bersyukur atas apapun yang telah ia peroleh. Saat ini Tegar telah duduk di kelas 3 SMP, banyak biaya yang harus dikeluarkannya untuk kebutuhan ujian dan masih banyak lagi. Ia tak pernah mengelu atas apa yang menimpanya. Ayahnya telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu. Dan ibunya pergi meninggalkannya dan adiknya seorang diri di rumah reot yang sudah hampir tidak layak untuk ditempati.  Saat berangkat ke sekolah, Tegar selalu membawa dagangan milik tetangga untuk dijual disekolah. Adiknya dititipkan kepada ...

Luka Negeriku

Luka Negeriku Suara jeritan na’as terdengar bergemuru Dengan sekuat hati dan raga kami menerima ini Banjir pada pipi mungil ini tak bisa berhenti Ketika orang yang disayang hilang dari pelupuk mata Air laut tumpah menghempas semua yang ada Bak air yang sengaja menerpa ruah dengan mengerikan Laut marah, menunjukkan kehebatannya Angin memberontak, menerbangkan semua menjadi debu Bumi gelisah, dengan goncangannya Dan langit murka, menurunkan apa saja yang ia miliki Tiada lagi ketenangan jiwa, semua sudah porak poranda Apa yang harus kami lakukan Ya Tuhan… Tanah itu melahap orang yang kami sayang,  tiada ampun lagi Mata memandang bumi pertiwi kacau balau penuh dengan bangkai Tiada tempat berlindung bagi kami,  selain perlindunganmu Ya Tuhan Kini kami hanya memilikimu,  setelah yang berharga dari kami hilang untuk selamanya Tolong selamatkan bumi pertiwiku, tempat dimana aku dilahirkan Menjadi sebuah negeri yang aman dan d...

Titik Teduh

TITIK TEDUH Sebuah keindahan yang amat nyata Namun, nasib hati masih bertanya-tanya Apakah semua ini nyata, ataukah hanya ilusi semata Bagaimana aku bisa menemukan titik teduh Titik teduh yang apa dan seperti apa Jika hatiku pun tak ingin berpihak pada siapapun lagi saat ini Lantas, bagaimana bisa hatiku beku tak berasa Ya Tuhan, apa sebenarnya yang terjadi kepadaku Teduhkanlah hatiku ya Tuhan, Luruhkan semua amarah yang selama ini terkandung dalam raga ini Tidak ada yang lebih indah dari menerima semua ini Nasib hati menjadi bubur Akankah aku tau, hanya engkau Hanya engkau yang pantas untuk dicintai Karena engkau tak akan menyakiti, layaknya dia yang menusuk dengan panah tumpul Yang tergores lirih, Terima kasih Tuhan, Karena mu aku sadar apa arti sebuah penantian yang tak berarti Kini aku hanya akan menantimu Kelak, di syurgamu

Opini

Dilema SBMPTN 2k19 Pendidikan di Indonesia saat ini sudah melaju pesat mengikuti arus perkembangan zaman. Berbagai media dikembangkan untuk memacu pemerataan media pendidikan diberbagai daerah, khususnya daerah terpencil. Segala sesuatu membutuhkan proses dengan jangka waktu yang berbeda, begitupun dengan pendidikan. Saat ini, banyak program pertukaran guru untuk study mengajar di wilayah terpencil, seperti Papua. Proses pertukaran pelajar ke luar negeri juga semakin diburu pelajar tanah air saat ini. berbagai beasiswa untuk belajar diluar negeri membuat semangat generasi muda untuk mengembangkan skill -nya berlomba-lomba mendapatkan beasiswa itu. Berbagai pemerataan sedang diupayakan pemerintah seputar dunia pendidikan, seperti PIP (Program Indonesia Pintar) dan BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang berhak menerima bantuan tersebut. Dengan adanya bantuan itu, diharapkan pelajar Indonesia dapat meneruskan pendidikan tanpa adanya beban biaya. Saat ini rana pendidikan Indonesia sedan...

Lembaran Putih Abu-abu

Last Chapter             Hari ini Dito mengajakku jalan-jalan. Ia tak mengabariku sebelumnya, untung saja aku tidak jadi pergi dengan Risa dan Dela. Ia mengajakku ke sebuah restoran, tempat yang cukup ideal untuk setiap pasangan. Dito menyuruhku untuk menutup mata, ketika aku membuka mata, kudapati sebuah kalung liontin yang indah, ia menyuruhku untuk memakainya.             “Pakailah, ini untukmu,” ucap Dito.             “Baiklah,” jawabku. Liontin yang cantik, ia berkilau karena sinar rembulan. Tiba-tiba Dito menyatakan perasaannya kepadaku. Mungkin karena gerogi, aku menjawab tersendat-sendat. Kami resmi berpacaran mala mini, malam yang mungkin tidak bisa aku lupakan. Ketika kami berjalan menuju parkiran mobil, aku melihat Alita memperhatikan kami dengan tatapan sinis. Aku tidak terlalu menghiraukannya saat...